MENANGKAL KRISTENISASI SEJAK DINI

>> Minggu, 03 Oktober 2010

MENANGKAL KRISTENISASI SEJAK DINI
Written by Shodiq Ramadhan from Suara Islam
Sunday, 16 May 2010 18:28 -

Di Barat, Islam dikenal sebagai “The Fastest Growing Religion in the World”.  Ironisnya di
Indonesia, jumlah umat Islam sekitar 92% (tahun 1960) menurun menjadi 75% (tahun 2000).
Tidak hanya kuantitas, kualitasnya pun menurun. Wilayah Muslim yang dikenal kuat seperti
Aceh, Sumatera Barat, Betawi, Jawa Barat, Kalsel, bisa ditemukan satu desa yang sudah
murtad semua. Busana yang mengumbar aurat, pergaulan bebas, minuman keras merajalela.
Kristenisasi terus berlangsung hingga hari ini dengan modus operandi yang semakin canggih.
Mulai dari metode D3 -- dipacari, dihamili, lalu dikristenkan; acara Festival; beasiswa; natalan
bersama dengan menggunakan atribut Islam; memberikan uang dan modal dengan system
rentenir; metode jin dan hipnotis; sulap; kasus kesurupan yang dilakukan oleh Sekte Jehova;
penculikan dan perkosaan; qasidah Nasrani; kaligrafi terjemahan bahasa Arab dari Injil;
mencetak Al-Qur'an palsu dengan menyelipkan ayat-ayat Injil; membuat injil dalam bahasa
daerah yang mayoritas beragama Islam;  diajak bernyanyi lagu gereja, memberikan doktrin
Kristen, membagikan Injil, brosur, komik, uang, sembako, selimut dan tenda, bahkan dibuatkan
rumah permanen bagi yang mau menukar akidahnya secara terang-terangan di wilayah
bencana.

Strategi pemurtadan bisa juga terjadi akibat sistem pinjaman luar negeri yang menimbulkan
kemiskinan.  Aset-aset ekonomi bangsa dijual untuk membayar utang sehingga
menyengsarakan masyarakat dan dengan mudah dapat dihasut untuk pindah agama.
Kristenisasi memakai rumus memakan bubur panas, yang pertama dimakan adalah bagian
pinggirnya lalu menyebar ke tengah hingga akhirnya habis. Kristenisasi dimulai dari pinggiran
kota lalu kemudian ke pusat kota. Provinsi di luar Pulau Jawa yang masih terbelakang
merupakan sasaran empuk kristenisasi.

  • Solusi Pemurtadan
Tindakan pemutadan merupakan tujuan dari segala bentuk aktivitas orang-orang kafir
terhadap kaum muslimin. Allah Swt berfirman:
"Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di
antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia
amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya". (QS. Al Baqarah [02]: 217)

Negara harusnya menjaga akidah umat Islam dengan mencegah terjadinya pemurtadan. SKB
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1979 Tentang Tatacara
Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri Kepada Lembaga Keagamaan di
Indonesia harus dikontrol dengan ketat.

LSM-LSM asing maupun dalam negeri yang melakukan kegiatan pemurtadan berselubung
bantuan kemanusiaan harus segera menghentikan aktivitasnya dan keluar dari lokasi bencana.
LSM-LSM Muslim dan para ulama merapatkan barisan untuk melindungi umat.
Konsentrasi dakwah jangan hanya di masjid atau di pesantren, tetapi juga di tempat umum.
Jaringan dakwah dan jaringan informasi antar umat Islam sendiri harus diperkuat dan
ditingkatkan.  Da’i harus mampu menjelaskan hal-hal yang sesat dan menyimpang dari ajaran
Islam kepada umat

  • Pengokohan Aqidah
Akidah adalah fondasi peradaban Islam, jadi harus ditanamkan sejak dini. Menanamkan
aqidah ke dalam hati dan pikiran anak-anak butuh waktu dan kesabaran. Alhamdulillah, banyak
buku, nasyid dan VCD tentang akidah untuk anak.
Target penanaman aqidah adalah anak bisa memahami bahwa aqidah Islam berbeda dengan
agama atau ideologi lain.  Aqidah Islam adalah aqidah ruhiyah dan aqidah siyasiyah. Akidah
ruhiah berkaitan tentang pemeliha¬raan urusan akherat, seperti kiamat, pahala, siksa, ibadah,
peringatan, petunjuk, adzab dan pahala Allah.  Akidah siyasiyah berkaitan tentang
pemeliharaan urusan dunia baik di bidang  ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan,
hukum.

Langkah-langkah pengokohan aqidah umat sebagai berikut:
1.  Bangga menjadi muslim
Anak merasa bangga dan berani menunjukkan identitasnya sebagai seorang Muslim, “Isyhadu
bi anna muslimun.” Saksikanlah bahwa aku seorang Muslim!”. Anak dibiasakan memperlihatkan
identitas Muslimnya, baik penampilan, perbuatan, perkataan, dan cara berpikir.

2. Tanamkan bahwa al-Quran dan Hadits adalah sumber kebenaran sebagai bukti kecintaan
kepada Allah dan Rasul. Rasulullah saw. bersabda: ”Siapa yang mempelajari al-Quran ketika
masih muda, maka al-Quran itu akan menyatu dengan daging dan darahnya. Siapa yang
mempelajarinya ketika dewasa, sedangkan ilmu itu akan lepas darinya dan tidak melekat pada
dirinya, maka ia mendapatkan pahala dua kali”.  Aqidah Islam menjadikan halal dan haram
sebagai pandangan hidup muslim.  Metode operasional untuk merea¬lisasikan pandangan
halal-haram dengan keterikatan terhadap hukum syara'. Anak melihat realisasi al-Quran dan
hadits dalam bentuk keteladanan dari perilaku orangtua.

3.   Menuntut ilmu dengan metode Islam.
Anak mempelajari sesuatu dengan mendalam hingga paham, lalu meyakini ilmu sehingga
menjadi landasan untuk berbuat, dan mempelajari sesuatu secara praktis bukan teoretis untuk
menyelesaikan masalah. Terutama Ilmu berlandaskan aqidah Islam

4. Memilih guru dan sekolah yang baik bagi anak.
Orangtua adalah guru pertama dan utama. Guru adalah sumber pengambilan ilmu dan
menjadi cermin yang membekas dalam jiwa dan pikiran anak. Guru yang baik adalah cerdas
dan paham agama, membina akhlak, cakap mengatur anak, jauh dari sifat ringan tangan,
dengki, dan tidak kasar.  Anak meniru akhlak, gerak-gerik, adab dan kebiasaan gurunya
melebihi yang diambil dari orangtuanya sendiri. Sekolah yang baik tidak mengajarkan hal yang
bertentangan dan merusak akidah.

5. Mengajari anak memuliakan ulama.
Rasulullah saw. bersabda: “Ada tiga manusia, tidak ada yang meremehkan mereka kecuali
orang munafik. Mereka adalah orangtua, ulama, dan pemimpin yang adil”.
Ulama adalah pewaris para nabi. Anak diajarkan untuk memuliakan, menghormati, bersikap
santun dan lembut dengan mereka. Rasulullah saw bersabda: “Luqman berkata kepada
putranya, “Wahai anakku, engkau harus duduk dekat dengan ulama. Dengarkanlah perkataan
para ahli hikmah, karena sesungguhnya Allah menghidupkan hati yang mati dengan cahaya
hikmah, sebagaimana Dia menghidupkan bumi yang mati dengan hujan deras.”

6. Membiasakan seluruh keluarga membaca dan menghapal ayat-ayat al-Quran dan Hadis
Nabi saw.
Setiap kali ada yang khatam Quran, semua anggota keluarga berkumpul dan berdoa untuk
kebaikan mereka. Setiap hari ada ayat Qur’an dan hadits yang dihafal.

7. Membuat perpustakaan rumah, sekalipun sederhana.
Anak terkondisi selalu dekat dengan ilmu dan bersahabat dengan buku; seperti sejarah Islam,
biografi Salafus Shâlih, akhlak, hikmah, kisah perjalanan para ulama ke berbagai negeri,
kisah-kisah penaklukan berbagai negeri, dll”

8. Mengajak anak menghadiri majelis kaum dewasa.
Nabi saw biasa menghadiri pertemuan para pemuka kaum bersama paman-pamannya.
Majelis orang dewasa membuat akal anak meningkat, jiwanya terdidik, semangat dan
kecintaannya kepada ilmu semakin kuat, wawasannya menjadi luas serta dapat menyerap
semangat perjuangan.

9. Membuat lingkungan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam yang ditanamkan di rumah.
Membentuk pengkajian Islam untuk anak-anak, para ibu, para bapak, dan para remaja.
Shalat berjama'ah di sekolah atau di mushala dekat rumah.

10. Orangtua terus meningkatkan pemahaman keislaman dan kemampuan mendidik anak.

11. Waspadai program sekulerisasi, liberalisasi dan pluralisme (sepilis).
MUI sudah mengharamkan sepilis karena merusak aqidah dan berlepas diri dari syariah.

12. Selektif terhadap budaya yang diimpor dari Barat
Rasulullah bersabda:“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut
”.

13. Pahami kewajiban berdakwah
Anak memahami tugas dalam hidupnya untuk menyampaikan serta mengajak orang lain pada
kebenaran.

Khatimah
Didiklah anak-anak kita dengan menjaga fitrah tauhidnya, sehingga tidak mudah dimurtadkan
bahkan menjadi para pejuang Islam. Amiin. (Ummu Hafizh)

Read more...

Berpisah Dengan Ramadhan

>> Sabtu, 26 September 2009

Tidak terasa waktu bergulir begitu cepatnya, ingin rasanya memutar waktu namun tak ada daya dan upaya. Ramadhan sudah meninggalkan kita dengan diakhiri oleh Sholat Iedul Fitri dan Membayar zakat sebagai syarat afdolnya. Tidak tau apakah ramadhan depan kita masih bisa bertemu atau tidak?manusia hanya bisa berencana dan berusaha, segala sesuatu hanya Allah SWT yang menghendakinya. Untuk itu perlunya introspeksi diri dan bertawakal sehingga kelak apun yang terjadi, mau tidak mau harus dihadapi dengan keikhlasan hati dan tidak lupa untuk membawa bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan kelak, masa!kalau mudik saja kita harus membawa bekal banyak sedangkan mau mudik sungguhan kita tidak membawa apa-apa sebagai bekalnya, janganlah kita seperti orang-orang yang merugi.

Seperti kejadian yang teman saya alami di malam minggu kelabu di bulan Ramadhan, pada saat orang-orang sibuk untuk sholat tarawih, padahal 2 hari sebelumnya masih bertegur sapa dengan saya, Namun begitulah takdir, apabila takdir berbicara lain, mau tidak mau harus mau, ketentuan qodho dan qodar, 2 hari tepat pada saat perayaan ulang tahun teman saya, Dia menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit karena kecelakaan pada saat berkendaran.

Semoga Ramadhan tahun depan kita dapat menemuinya (bulan ramadhan) dengan hati yang senang dan semoga segala amalan Ramadhan tahun ini dapat diterima oleh Allah SWT. Amiieen...

Read more...

MARHABAN YAA RAMADHAN

>> Selasa, 25 Agustus 2009

alhamdulillah saya diberikan umur oleh Allah swt untuk kembali bertemu dengan bulan ramadhan yang penuh rahmat, hikmat, ampunan dan magfiroh... bulan dimana didalamnya terdapat suatu peristiwa penting bagi umat Islam, yaitu peristiwa nuzulul quran (turunnya al-quran) sebagai kitab suci umat Islam.
insaallah kita semua akan kembali suci seperti bayi yang baru lahir, apabila dalam menjalankan puasa didasari dengan niat ikhlas semata-mata untuk mencari ridho Allah swt dengan mengikuti rukun dan syarat puasa.

Read more...

Hati2 Sholat Pada Waktu Yang Diharamkan

>> Selasa, 09 Juni 2009

WAKTU-WAKTU HARAM

  • Dari Ibnu Abbas berkata: “Datanglah orang-orang yang diridhai dan ia ridha kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang sholat sesudah Subuh hingga matahari bersinar, dan sesudah Asar hingga matahari terbenam.” [HR. Bukhari]

  • Dari Ibnu Umar berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila sinar matahari terbit maka akhirkanlah (jangan melakukan) sholat hingga matahari tinggi. Dan apabila sinar matahari terbenam, maka akhirkanlah (jangan melakukan) sholat hingga matahari terbenam”. [HR. Bukhari]

  • Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dua sholat. Beliau melarang sholat sesudah sholat Subuh sampai matahari terbit dan sesudah sholat Asar sampai matahari terbenam. [HR. Bukhari]

  • Dari Muawiyah ia berkata (kepada suatu kaum): “Sesungguhnya kamu melakukan sholat (dengan salah). Kami telah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami tidak pernah melihat beliau melakukan sholat itu karena beliau telah melarangnya, yaitu dua rakaat sesudah sholat Asar”. [HR. Bukhari]

  • Dari Uqbah bin Amir: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang sholat pada tiga saat: (1) ketika terbit matahari sampai tinggi, (2) ketika hampir Zuhur sampai tergelincir matahari, (3) ketika matahari hampir terbenam.” [HR. Bukhari]

  • Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang sholat pada waktu tengah hari tepat (matahari di atas kepala), sampai tergelincir matahari kecuali pada hari Jumat. [HR. Abu Dawud]

Menurut jumhur ulama, sholat ini adalah sunat Tahiyatul Masjid, selain sholat ini tetap dilarang melakukan sholat apapun.

  • Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: “Matahari terbit dengan diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Pada waktu matahari berada tepat di tengah-tengah langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya. Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya.” [HR. Nasa’i]

WAKTU-WAKTU HARAM

  • Waktu-waktu itu adalah waktu yang haram untuk shalat. Artinya apabila kita melakukan shalat sunat pada waktu haram, maka bukan pahala yang kita dapatkan, melainkan dosa.

  • Waktu-waktu haram yang mengapit shalat Dhuha:

  1. 1.Waktu haram #1 = sesudah Shalat Subuh hingga matahari bersinar, atau kurang lebih sejak jam 06:00 AM hingga 07:45 AM

  2. 2.Waktu haram #2 = ketika hampir masuk waktu Zuhur hingga tergelincir matahari, atau kurang lebih jam 11:30 AM hingga 12:00 PM

Read more...

Al-Aqsha dalam siaga!

>> Sabtu, 25 April 2009


Masjid Al-Aqsha (Arab: المسجد الاقصى , Al-Masjid Al-Aqsa, arti harfiah: "masjid terjauh") adalah salah satu bangunan yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur) yang dikenal dengan nama Al-Haram asy-Syarif bagi umat Islam dan dengan nama Har Ha-Bayit (Bukit Baitallah (?) Temple Mount) bagi umat Yahudi dan Nasrani.

Literatur Muslim(Al Quran nul karim ) menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW diangkat ke Sidratul Muntaha dari lokasi ini pada tahun 621 Masehi, menjadikan masjid ini sebagai tempat suci di Islam (lihat Isra' Mi'raj.)

Masjid Al-Aqsa yang dulunya dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan kiblat shalat umat Islam yang pertama sebelum dipindahkan ke Ka'bah di dalam Masjidil Haram. Umat Muslim berkiblat ke Beitul Maqdis selama Nabi Muhammad mengajarkan Islam di Mekkah (13 tahun) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Medinah. Setelah itu kiblat shalat adalah Ka'bah di dalam Masjidil Haram, Mekkah hingga sekarang.

Masjid Al-Aqsa saat ini adalah masjid yang dibangun secara permanen oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Umayyah (Dinasti Bani Umayyah) pada tahun 66 H dan selesai tahun 73 H. Agak berbeda dengan pengertian Masjid Al-Aqsa pada peristiwa Isra' Mi'raj (Q.S. Al Israa’:1) yaitu meliputi seluruh kawasan Al-Haram asy-Syarif.

Pembakaran Masjid Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya Organisasi Konferensi Islam yang saat ini beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan sebuah mimbar kuno yang bernama "Shalahuddin Al-Ayyubi" terbakar habis. Dinasti Bani Hasyim, penguasa Kerajaan Yordania telah menggantinya dengan mimbar buatan Jepara, Indonesia. Keluarga Bani Hasyim, yang masih bertalian darah dengan Nabi Muhammad menurut tradisi merupakan keluarga yang bertanggungjawab memelihara tempat-tempat suci Islam di kawasan tersebut.

Keadaan Masjid Al-Aqsa sekarang lebih memprihatinkan lagi, karena penyerangan yang dilakukan oleh Bangsa Yahudi (Israel) sekarang adalah dengan menggali terowongan untuk merusak Masjid Al-aqsa dari dalam. Belum lagi perusakan Aqidah umat Islam di kawasan sekitar Masjid oleh Bangsa Yahudi (Israel) dalam rangka menghapus ajaran Islam disana.
Kita sebagai Bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki tanggungjawab yang besar untuk mempertahankannya dan melestarikan sejarah kejayaan Islam. karena mesjid Alaqsha merupakan mesjid yang dikatakan dalam alquran nur qarim sebagai mesjid pertama umat Islam.http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Al-Aqsa

Read more...

Hikmah Berpuasa

>> Rabu, 25 Maret 2009


"Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan iman dan mencari ridha Allah SWT. maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya." (Hadist riwayat Ahmad dari Abu Hurairah)



"Tidaklah seseorang berpuasa dengan maksud mencari ridha Allah SWT, kecuali pada hari puasanya itu Allah SWT menjauhkan orang tersebut dari siksa api neraka". (Hadist riwayat Jama'ah kecuali Abu Daud dari Abu Sa'id).



"Abu Umamah datang berkali-kali kepada Rasullah untuk bertanya tentang sesuatu amal perbuatan yang bisa menjamin dirinya masuk surga. Rasullah selalu memberikan jawaban: "Hendaklah Anda berpuasa". (Hadist riwayat Ahmad dan Nasa'i



"Puasa itu bagaika perisai. Apabila kamu berpuasa, maka janganlah berbuat hal-hal yang buruk". (Hadist riwayat Bukhari).



Hikmah Berpuasa:


1. manifestasi dari pernyataan iman


2. menguasai hawa nafsu


3. melatih disiplin


4. melatih ketabahan dan kesabaran


5. perisai dari godaan-godaan hidup


6. menanamkan perasaan kekeluargaan dan persaudaraan


7. menanamkan perasaan kasih sayang kepada fakir miskin


8. menjaga kesehatan


9. dan masih banyak lagi

Read more...

Aljazair dan wajah buruk demokrasi

>> Senin, 23 Februari 2009

Aljazair, negeri yang terletak di kawasan Afrika Utara ini, merupakan salah satu negeri Islam yang penuh konflik. Perjuangan umat Islam di Afrika hingga saat ini masih belum berhenti. Negeri ini juga menjadi contoh bagaimana sistem 'demokrasi' menampakkan kebusukannya. Demokrasi yang diagung-agungkan sebagai sistem terbaik ternyata hanya omong kosong belaka. Negeri ini merupakan contoh bagaimana rekayasa kekerasan terus berlangsung hingga kini untuk menyudutkan perjuangan umat Islam. Negeri ini juga menjadi saksi, bagaimana wajah ketakutan bangsa Barat melihat kemenangan perjuangan Islam.

Aljazair, yang sering pula disebut dengan nama Al-Jumhuriya Al-Jaza'iriya ad-Dimuqratiya asy-Sya'biya, memakai bahasa Arab sebagai bahasa resmi, di samping bahasa Prancis dialek Barbar.

Secara historis, Aljazair memiliki sejarah yang cukup panjang; mengalami pasang surut peradaban. Sejak 40 SM, daerah ini telah diperintah oleh Bangsa Romawi; tahun 429 – 534 dikuasai oleh Vandals; dan tahun 534 – 690 di bawah kekuasaan Bizantium (Romawi Timur) yang beragama Nasrani.

Islam masuk ke negeri ini pada akhir abad ke-7 M, pada saat Daulah Khilafah Bani Umayah sekitar abad 682 M. Diawali dari Tunisia, tentara Islam terus berdakwah dan berjihad, bergerak ke arah Barat. Mereka membebaskan sejumlah bangsa Barbar seperti Aljazair, Maroko, Libya, Maroko wilayah Magribi dari penjajahan bangsa Romawi, dan hidup dalam naungan Islam yang damai.

Bersamaan dengan kemunduran Dunia Islam, penjajah Prancis masuk ke wilayah ini. Genderang jihad pun diserukan untuk mengusir penjajah. Perlawanan demi perlawanan terus berlanjut sampai kemudia Prancis harus mengakui kemerdekaan Aljazair pada tahun 1962. Namun, seperti pada negeri-negeri Islam lain, kemerdekaan ini menjadi semu, karena kemudian yang berkuasa di Aljazair adalah agen-agen Prancis sendiri. Aljazair kemudian menjadi negara sekuler dengan sistem republik yang dipimpin oleh boneka dan kader-kader binaan Prancis.

Dengan menjadi negara sekuler, Aljazair menjadi negara yang sangat bergantung pada Prancis; terjerat dalam sistem sekuler yang hanya menguntungkan negara asing dan para penguasa sekuler.

Kondisi menyedihkan akibat sistem sekuler ini mendorong munculnya gerakan-gerakan Islam yang menyerukan kembali ke jalan Islam. Sistem sekuler dianggap telah gagal dan jalan yang menyelamatkan hanyalah Islam. “Islam adalah Solusi.” demikian opini dibangun oleh gerakan-gerakan Islam di Aljazair.


BURUKNYA DEMOKRASI

Bersamaan dengan perubahan konstelasi internasional, setelah runtuhnya Rusia, terjadi pula perubahan politik di Aljazair. Pemerintah Benjedid akhir tahun 1980-an menjanjikan kebebasan politik untuk menanggapi ketidakpuasan rakyat. Beberapa reformasi politik yang dilakukan oleh Benjedid antara lain referendum nasional, revisi konstitusi pada tahun 1989 yang menghapuskan sosialisme Aljazair, mengakhiri monopoli FLN sebagai partai tunggal, dan menawarkan sistem multipartai.

Reformasi politik ini dianggap peluang oleh beberapa gerakan Islam, diantaranya adalah FIS yang kemudian berhasil menjadi pemenang pada pemilu nasional putaran pertama. Kemenangan FIS ini tentu saja disambut sukacita oleh banyak kaum Muslim, terutama yang selama ini percaya pada jalan demokrasi untuk meraih kekuasaan.

Disisi lain, dunia barat menganggap kemenangan FIS akan mengancam sistem sekuler yang ada. Maka, mereka menuduh FIS telah membajak demokrasi untuk membangun pemerintahan fundalmentalis Islam yang anti demokrasi. Untuk mencegah kemenangan FIS, militer kemudian turut campur tangan, dengan mengambil alih kekuasaan dan menurunkan Presiden Benjedid.

Meskipun FIS menang secara demokratis, bagi Bangsa Barat demokrasi hanya berlaku kalau menguntungkan kepentingan mereka saja. Sebaliknya, kalau sekiranya mengancam, demokrasi harus diberanguskan. Tidak hanya itu, pemerintah otoriter dan diktator akan didukung habis-habisan asalkan bisa mencegah kemenangan atas Islam. Hal ini merupakan bukti nyata kebohongan demokrasi yang dikampanyekan oleh Bangsa Barat. Kebebasan yang diberikan oleh demokrasi tetap memiliki syarat tunggal, yakni tidak menghancurkan sistem demokrasi dan kepentingan Bangsa Barat.

Propaganda Menyerang Islam

Propaganda yang dilakukan oleh Bangsa Barat untuk menyerang gerakan Islam di Aljazair ialah dengan melakukan pembantaian massal yang kemudian ditimpakan kepada kelompok Islam yang mereka tuduh radikal, seperti FIS. Hal ini dimaksudkan supaya muncul rasa benci dan ketakutan terhadap pihak-pihak yang memperjuangkan Islam dengan ideologis-politis bernafaskan Islam.

Penguasa Aljazair berusaha membangun citra negatif terhadap kelompok Islam dengan tuduhan teroris, militan, barbar, dan kejam.

Tuduhan pemerintah itu juga merupakan salah satu propaganda untuk menyudutkan Islam. Pola-pola seperti ini banyak digunakan oleh penguasa sekuler dan barat:melakukan tindakan teror, lalu menuduh kelompok islam, atau membentuk kelompok yang mengatasnamakan Islam, kemudian melakukan teror yang ditimpakan kepada kelompok Islam.


PELAJARAN YANG DAPAT DI AMBIL DARI ALJAZAIR

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan negeri Islam Aljazair ini. Pertama, negeri ini telah menunjukkan kepalsuan sistem demokrasi, yang katanya memberikan kedaulatan kepada suara mayoritas. Sebesar apa pun kebebasan yang diberikan demokrasi tidak akan memberikan peluang bagi Islam yang kaffah, ideologis, dan politis untuk berkuasa. Hal ini didukung oleh negara-negara Barat yang katanya kampiun demokrasi.

Kedua, jalan demokrasi terbukti berdasarkan fakta, tidak bisa digunakan oleh umat Islam dalam perjuangannya. Sebab, bagaimanapun, pihak penguasa status quo tidak akan pernah memberikan kemenangan kepada kelompok Islam.

Solusi untuk menyelesaikan permasalahan demokrasi tidak lain adalah menjadikan hukum dan syariat Islam sebagai ideologi dan sistem kehidupan dengan bergabung dalam negara Khilafah Islam.

Read more...