Konferensi Dialog Antar Agama Serukan Toleransi, Tapi Bush Dukung Hak Berpindah Agama
>> Sabtu, 15 November 2008
Konferensi Budaya Perdamaian dan Dialog Lintas agama yang diikuti 50 negara dibawah supervisi PBB berakhir hari ini di New York dengan mengeluarkan sebuah komunike akhir. Komunike itu menyerukan peningkatan kesadaran bertoleransi, dialog dan saling memahami antar sesama manusia.
Dalam rilis yang yang dibacakan oleh Sekjen PBB, Ban Ki Moon mengatakan bahwa konferensi sangat mengkhawatirkan terus berkembangnya diskriminasi, intoleransi dan phobia serta penindasan terhadap kelompok-kelompok minoritas di berbagai negara.
Dalam komunike akhir yang dikeluarkan konferensi, para peserta menyerukan negara-negara peserta agar menolak segala bentuk penggunaan alasan agama untuk membunuhi warga sipil dan kekerasan atau bentuk-bentuk pemaksaan lainnya. Komunike itu juga menyerukan dilakukan upaya-upaya serius untuk mewujudkan dunia yang harmonis, bersinergi dan saling hidup damai antara penganut agama dan budaya yang berbeda.
Komunike bersama itu juga menyerukan negara-negara peserta agar komitmen untuk menghormati kebebasan menjalankan ibadah dan menghormati hak asasi manusia dan kebebasan dasar seperti tersebut dalam Deklarasi HAM PBB tahun 1948.
Untuk mengimplementasikan keputusan dan rekomendasi yang dihasilkan, Konferensi membentuk Komisi Dialog Antar agama yang beranggotakan perwakilan sejumlah negara anggota dan bertugas mempromosikan dialog antar agama.
Meski konferensi berhasil mengeluarkan komunike akhir, namun sempat diwarnai beberapa perbedaan pandangan seputar masalah makna toleransi dan kebebasan. Para delegasi dari Uni Eropa bersikeras dalam memahami makna kebebasan dan toleransi mengacu kepada deklarasi HAM sementara delegasi dari negara-negara Islam menolaknya dan mengkritik keras sikap-sikap phobi terhadap Islam dalam masyarakat barat serta mamasukan phrase yang mengutuk setiap bentuk penghinaan terhadap kesucian agama dalam draft Komunike Akhir, tapi ditolak oleh delegasi Uni Eropa.
"Statemen tokoh maupun pimpinan di negara-negara Barat yang anti Islam pada gilirannya telah mengundang terjadinya banyak kasus penodaan dan kriminal terhadap kaum muslimin khususnya di Eropa," ungkap Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dalam pidato sambutannya dalam konferensi tersebut.
Bush Serukan Hak Untuk Berpindah Agama
Meski beberapa bulan lagi akan lengser, statemen Presiden AS George. W. Bush masih diwarnai dengan phobi terhadap Islam. Dalam pidatonya di depan forum, Presiden AS meminta negara-negara peserta untuk menjamin hak setiap warga negara untuk berpindah agama. Bush juga mengatakan salah satu tujuan utama, pemerintahnya melancarkan peperangan di Afghanistan, Irak, Pakistan adalah dalam rangka melindungi kebebasan memeluk agama bagi masyarakat.[syarif/alj/www.suara-islam.com]
0 komentar:
Posting Komentar