Kisah tetang seorang Yahudi yang berlaku zolim terhadap muslimah
>> Jumat, 06 Februari 2009
Anas bin Malik menyebutkan bahwa pada zaman Rasullah SAW., ada seorang Yahudi yang menganiaya seorang gadis dengan sadis. Perhiasannya dirampas dan kepalanya dipukuli hingga terluka parah. Keluarganya membawa gadis tersebut kepada Rasullah SAW. Dengan ucapan yang terbata-bata – karena sakratulmaut – gadis itu menjawab pertanyaan Rasullah SAW.
“Siapa yang menganiayamu? Si anu atau bukan?” Rasullah SAW menyebut orang yang bukan pelakunya. Si gadis menjawab dengan menggelengkan kepala pertanda orang yang disebutkan Rasullah SAW bukan pelakunya. Dua kali Rasullah SAW menyebutkan nama orang yang bukan pelakunya dan si gadis menjawab dengan menggelengkan kepala.
Setelah itu, Rasullah SAW menyebut nama orang yang melakukannya. “Apakah si anu?”tanya Rasullah SAW. Si gadis menjawab dengan menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengiyakan.
Setelah mendapat kejelasan siapa pelakunya, Rasullah SAW memerintahkan kepada para sahabatnya untuk menangkap orang itu. Ternyata, pelakunya adalah orang Yahudi. Rasullah SAW menjatuhkan hukuman mati kepada pelaku penganiayan itu dengan cara kepalanya diremukkan di antara dua batu sebagai balasan yang setimpal atas perbuatannya.
Sebelumnya, orang Yahudi itu tidak mengaku bahwa ia pelakunya. Namun, seteleah berkali-kali diintrogasi, ia mengaku bahwa benar dirinya yang membunuh. Setelah mengaku, orang itu dibunuh dengan cara dipecahkan kepalanya dengan batu, sebagaimana dia memecahkan kepala gadis tadi.
Dalam kisah di atas, tampak jelas Islam pada zaman Rasullah SAW sangat disegani. Islam memiliki keagungan dan kewibawaan sehingga umat Islam berada pada posisi yang terhormat. Karena itu, Rasullah SAW dapat dengan mudah menghukum tegas orang Yahudi yang menganiaya wanita Muslimah tersebut.
Namun, apa yang terjadi pada saat ini begitu menyedihkan. Islam seperti kehilangan kewibawaan dan kemulaian ('izzah). Ketika ribuan wanita diperkosa, serta ribuan anak-anak dan orang dewasa dibunuh oleh orang-orang Yahudi, hati kita tidak pernah merasa iba dan tergerak untuk mengembalikan kejayaan umat. Nyali kita pun kendur serta tidak berani untuk melawan kezaliman mereka. Semoga kita terhindar dari kelemahan semangat ini. Mari kita bermunajat bermohon kepada Allah Subhana Wa Taa'la agar kita diberikan kewibawaan dan kemulian Islam selalu. Amin.
(di ambil dari buku AZAB-AZAB YANG DISEGERAKAN DI DUNIA oleh Sa'ad Yusuf Abu 'Aziz)
0 komentar:
Posting Komentar